Mengurangi Risiko Kecelakaan Dengan Pendekatan Health Belief Model
Rp 70.000
Penulis:
Syaiful Bahri, SKM., MKM
Lailatul Qomariyah., SKM., MKM
Editor : Zainullah
Desain Cover : Nur Syarif
Tata Letak : Erda Novita Rusdiana
Ukuran : Hal 77, Uk: 14,82 x 20,99 cm
ISBN : 978-623-10-6252-9
Syaiful Bahri, SKM., MKM
Lailatul Qomariyah., SKM., MKM
Editor : Zainullah
Desain Cover : Nur Syarif
Tata Letak : Erda Novita Rusdiana
Ukuran : Hal 77, Uk: 14,82 x 20,99 cm
ISBN : 978-623-10-6252-9
Sinopsi
Salah satu msalah global yang signifikan saat ini adalah kecelakaan lalulintas, Dimana dampak besarnya mempengaruhi keselamatan manusia, ekonomi dan system kesehatan. Hampr setiap tahun, ada lebih dari 1,35 juta orang kehilangan nyawa akibat kecelakaan lalu lintas, dan jutaan lainnya menderita luka-luka, termasuk cacat permanen. Di Indonesia, sepeda motor menjadi penyumbang utama angka kecelakaan lalu lintas, dengan tingkat keterlibatan mencapai 72,42% dari total kecelakaan pada tahun 2020. Berbagai faktor seperti kurangnya kesadaran akan keselamatan, minimnya infrastruktur pendukung, dan perilaku berkendara yang tidak aman menjadi penyebab utama tingginya angka kecelakaan ini.
Meskipun upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak terkait, seperti kampanye keselamatan dan peningkatan kualitas jalan, tantangan ini memerlukan pendekatan yang lebih komprehensif. Pendekatan berbasis Health Belief Model (HBM) dapat menjadi solusi untuk memahami dan meningkatkan perilaku keselamatan berkendara. Model ini menekankan pentingnya persepsi ancaman, manfaat, hambatan, dan keyakinan diri dalam memengaruhi perilaku individu.
Melalui tulisan ini, penulis mengeksplorasi bagaimana HBM dapat digunakan untuk memprediksi dan meningkatkan perilaku aman berkendara di kalangan pengendara sepeda motor, terutama dalam konteks Indonesia. Dengan pendekatan yang lebih holistik, diharapkan dapat tercipta perubahan signifikan dalam keselamatan berkendara dan pengurangan angka kecelakaan lalu lintas.
Salah satu msalah global yang signifikan saat ini adalah kecelakaan lalulintas, Dimana dampak besarnya mempengaruhi keselamatan manusia, ekonomi dan system kesehatan. Hampr setiap tahun, ada lebih dari 1,35 juta orang kehilangan nyawa akibat kecelakaan lalu lintas, dan jutaan lainnya menderita luka-luka, termasuk cacat permanen. Di Indonesia, sepeda motor menjadi penyumbang utama angka kecelakaan lalu lintas, dengan tingkat keterlibatan mencapai 72,42% dari total kecelakaan pada tahun 2020. Berbagai faktor seperti kurangnya kesadaran akan keselamatan, minimnya infrastruktur pendukung, dan perilaku berkendara yang tidak aman menjadi penyebab utama tingginya angka kecelakaan ini.
Meskipun upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak terkait, seperti kampanye keselamatan dan peningkatan kualitas jalan, tantangan ini memerlukan pendekatan yang lebih komprehensif. Pendekatan berbasis Health Belief Model (HBM) dapat menjadi solusi untuk memahami dan meningkatkan perilaku keselamatan berkendara. Model ini menekankan pentingnya persepsi ancaman, manfaat, hambatan, dan keyakinan diri dalam memengaruhi perilaku individu.
Melalui tulisan ini, penulis mengeksplorasi bagaimana HBM dapat digunakan untuk memprediksi dan meningkatkan perilaku aman berkendara di kalangan pengendara sepeda motor, terutama dalam konteks Indonesia. Dengan pendekatan yang lebih holistik, diharapkan dapat tercipta perubahan signifikan dalam keselamatan berkendara dan pengurangan angka kecelakaan lalu lintas.
Diskusi